Jangan bertindak untuk kalah atau menghindari kekalahan, bertindaklah untuk menang!
Jika kita melakukan penelitian, sesungguhnya segala jenis kesuksesan di alam ini selalu berawal dari sikap pemenang. Tanpa sikap ini, Michael Jordan tak mungkin menjadi pebasket ternama di dunia. Donald Trump gak akan jadi raja properti dunia. Dan banyak lagi para pemenang yang lahir dari sikap pemenang.
Bersikap pemenang berarti anda berhasrat lebih besar, bekerja lebih keras, meraih lebih tinggi, memberi lebih banyak, anda lebih, lebih, dan lebih. Lebih dari yang rata-rata orang kerjakan, lebih dibanding standar kelayakan. Anda berprinsip, “Bagus saja tidak cukup, selama bisa menjadi lebih baik.” GOOD is enough when BETTER is possible.
Para pemenang (winner) selalu ingin mencapai yang terbaik dari setiap hal yang mereka lakukan. Karena itu mereka giat bekerja, rajin mengasah ilmu, berpadangan kedepan, dan mengoptimalkan semua potensi diri. Winner tak mau kalah dan terpuruk dalam kekalahan. Kalau ia harus kalah ia berusaha bangkit lagi dan menang. Ia tak mau masuk kedalam golongan orang kebanyakan. Ia merasa harus berada di garis terdepan.
Dunia kerja dan persaingan berputar demikian cepat. Hanya mereka yang mampu berpikir cepat, membuat keputusan cepat, bertindak cepat, masuk lebih cepat, dan bertahan dalam kecepatan yang dapat mengikuti arusnya. Para winner akan bertahan dalam pusaran kecepatan itu. Sedangkan Loser yang lambat berbuat dan suka menunda-nunda akan terlempar dengan sendirinya.
Sikap pemenang dapat didefinisikan menjadi 4 sikap kerja yang positif, yaitu: “menjadi Leader bukan Follower, menjadi nomer satu bukan nomer dua, berani terima resiko, dan kerja keras”.
Semua Orang Ingin Jadi Pemenang, Tapi Tidak Semua Orang Jadi Pemenang
Apakah semua orang ingin menjadi pemenang? Jawabannya: tentu saja. “Tidak percaya?”. Silahkan tanya diri anda. Apakah anda ingin jadi orang yang kalah? Tidak, bukan? Anda hanya ingin menjadi pemenang, kalau mungkin dalam setiap hal yang anda lakukan. Why? Karena kita percaya, dunia hanya menghargai dan mencintai para pemenang.
Lihat saja ketika usai pertandingan dalam sebuah olah raga. Semua penonton mengacungkan bendera dan meneriakan nama pemenang. Mereka turun dari kursi penonton dan mengelilingi sang pemenang. Ada yang bersama-sama mengangkat tubuh pemenang. Sebagian yang lain memburu untuk minta foto bareng dan tanda tangan. Para wartawan berebutan untuk wawancara. Semua orang akan mencintai kita jika kitalah pemenangnya.
Pemenang disukai dan dibutuhkan, itu sudah hukum alam. Dalam sekolah misalnya, siswa yang berprestasi selalu mendapat sorotan. Tidak hanya dari sekolah, tapi juga dari siswa lainnya. Ia akan jadi idola, sekaligus menjadi bahan kecemburuan siswa lainnya. Perhatian mematri, pujian mengalir, tepuk tangan membanjir, berbagai hadiah pun mencair. Pokoknya kebahagiaan menjulang setinggi langit saat kita menjadi the winner.
Apa yang terjadi bila kita kalah? Tak ada orang yang mau peduli. Para guru tak mau melirik, siswa lainpun tak tertarik. Usai pertandingn, pelatih/pembimbing merasa kecewa, para supporter mencela, penonton pun tak melirik sebelah mata, malahan sebagian mencibir dan tertawa mencemooh kekalahan kita. Atau memandang iba atas kejatuhan kita.
Semua orang ingin jadi pemenang, itu hal yang tak terbantahkan. Bahkan mereka yang malas berbuat pun pernah menghayal menjadi seorang pemenang, meski tidak pernah mengecap bagaimana rasanya. Mereka tahu dan yakin bahwa menjadi winner itu enak. Meski demikian, pada kenyataannya tak semua orang yang jadi pemenang.
Masalahnya kembali pada sikap. Ada yang membedakan antara sikap seorang winner dengan seorang loser. Winner kadang mengalami lose, tapi tak seharusnya menjadi loser. Winner tak pernah putus asa dan tidak pernah berpikir engga bisa. Jadi, yang membedakan antara winner dan loser adalah sikap mentalnya.
Apakah anda sudah menjadi seorang pemenang? Ataukah anda termasuk golongan orang yang hanya menghayalkan sebuah kemenangan tanpa ada sikap untuk menang?
Perlahan tapi pasti, dunia akan mengakui, menghargai dan berpihak pada orang yang memiliki sikap pemenang. Dunia akan merekrut orang-orang yang serba cepat dan mendepak orang-orang yang lambat. Mengangkat para pemenang dan menyingkirkan para pecundang.